Selasa, 22 Agustus 2017

7 Fakta Unik Tentang Lidah Manusia

Selain menguji berbagai rasa, lidah juga bisa digunakan untuk menebak kondisi kesehatan.

Diperkirakan warna, penampilan dan juga bentuk lidah mencerminkan apa yang terjadi di dalam tubuh. Termasuk kekurangan vitamin dan mineral.

Sebagai bagian dari lima indra manusia, bahasanya juga memiliki banyak hal unik lainnya yang belum banyak diketahui.

1. Panjang rata-rata lidah
Menurut penelitian, rata-rata panjang lidah manusia adalah 10 cm. Panjang ini diukur dari belakang tenggorokan sampai akhir.

Hanya ini bukan ukuran yang aman. Menurut Guinness World Record, lidah terpanjang di dunia sampai saat ini adalah 10,1 cm. Bahasa terpanjang di dunia adalah Nick Stoeberl.

2. Memiliki ratusan 'strokes' rasa
Setidaknya manusia memiliki 2000-10 ribu benjolan rasa. Orang yang memiliki lebih dari 10 ribu benjolan rasa dikenal sebagai supertaster. Sedangkan orang yang memiliki seikat bumbu kurang dari 200 dikenal sebagai nostaster.

Kira-kira 10-14 hari, rasa bumbu ini akan mati dan diganti dengan yang baru.

3. Anda tidak bisa melihat perasaan "tonjolan"
Anda mungkin melihat titik kecil di permukaan lidah. Tapi ini bukan buntalan rasa yang dimaksud. Titik merah kecil ini disebut papilla.

4. Anda tidak merasakan rasa yang berbeda di daerah yang berbeda
Anda pasti sudah belajar tentang peta rasa bahasa. Di daerah yang berbeda, Anda juga merasa berbeda. Tapi, sebenarnya, Anda bisa merasakan manis, pahit, asimetris, pahit di semua area lidah.

5. Kemampuan memutar lidah bukanlah masalah genetika
Tidak semua orang bisa menggulung lidah mereka ke arah tengah. Tapi ini bukan tentang genetika. John H. McDonald, seorang profesor di University of Delaware mengungkapkan bahwa kemampuan ini dipengaruhi oleh genetika dan lingkungan.

Lidah tidak pernah lelah
Bahasa tidak hanya fleksibel, tapi juga membantu seseorang untuk melakukan aktivitasnya, seperti berbicara dan makan. Tapi lidahnya tidak pernah lelah meski kombinasi delapan otot berbeda.

7. Awasi 'gemuk'
Periset menemukan bahwa bahasa orang gemuk sangat terkait dengan risiko sleep apnea (pernapasan yang tidak teratur), menurut sebuah penelitian www.artikelkesehatantubuh.com di University of Pennsylvania. Lidah mereka tergolong lebih besar dan memiliki banyak lemak.